Jumat, 13 Juli 2012

 GELAR DOKTER


Memahami gelar dokter
Kita suka bingung setiap kali membaca nama dokter dengan berbagai gelar. Agar lebih mudah memahami, mari kita coba pelajari.

Pendidikan tinggi dibagi dua: akademik dan profesi. Dulunya, untuk jenjang akademik hampir semua lulusan sarjana S-1, diberi gelar "Drs" dan "Dra". Yang berbeda misalnya "SH, SE, Ir".
Khusus fakultas kedokteran, diberi gelar "Drs/Dra.Med".

Sejak 9 Februari 1993, ada SK Mendikbud 036/U/1993 mengatur gelar dan sebutan bagi lulusan perguruan tinggi. Sejak saat itu, gelar sarjana diberikan sesuai bidangnya. Muncullah kemudian:

SE: Sarjana Ekonomi
ST: Sarjana Teknik
SP: Sarjana Pertanian
SSos: Sarjana Sosial
SIP: Sarjana Ilmu Politik
SKom: Sarjana Komunikasi
SS: Sarjana Sastra
SSi: Sarjana Sains (Fakultas MIPA, termasuk Farmasi)
dan
SKed: Sarjana Kedokteran

Setelah lulus Sarjana (S-1), semua sarjana bisa memiliki 2 pilihan.
1. Langsung melanjutkan ke jenjang akademik S-2 dan S-3. Di tingkatan ini, kembali gelar diberikan sesuai dengan bidangnya. Misalnya untuk SKed ada yang memperoleh gelar:

MKes: Magister Kesehatan
MHA: Master of Health Administration
MARS: Magister Administrasi Rumah Sakit

2. Melanjutkan ke jenjang pendidikan profesi. Misalnya untuk S.Si (Farmasi) melanjutkan jadi Apt. (Apoteker), SH menjadi Notaris, dan tentu saja SKed menjadi Dokter (dr.).

Setelah lulus profesi memperoleh gelar "dr.", maka dokter bisa melanjutkan ke jenjang profesi lebih tinggi yaitu spesialisasi. Sebelum adanya SK Mendikbud tersebut, sebutan spesialisasi ditulis sesuai bidangnya. Setelah keluar SK tersebut terjadi perubahan sebagai berikut, misalnya:

dr. xxx, DSOG menjadi xxx, dr., SpOG (Obstetri dan Ginekologi)
dr. yyy, DSA menjadi yyy, dr., SpA (Anak)
dr. zzz, DSB menjadi zzz, dr., SpB (Bedah)
dr. zzz, DSJP menjadi zzz, dr., SpJP (Jantung dan Pembuluh darah)

Kalau melanjutkan lagi ke tingkatan sub-spesialis, akan muncul misalnya:

zzz, dr., SpBA (Bedah anak)
zzz, dr., SpBTKV (Bedah Thorax, Kardiovaskuler)
zzz., dr. SpBP (Bedah plastik)
zzz., dr. SpBOT atau kadang ditulis SpOT (Orthopaedi)
zzz., dr. SpBOnk (Bedah Onkologi : tumor)
zzz., dr. SpBU kadang ditulis SpU saja (Bedah Urologi)

Tetapi ada juga pengelompokan atas dasar pengakuan organisasi profesi sebagai Konsultan (baik dengan atau tanpa pendidikan khusus). Misalnya:

xxx, dr., SpPD-KGH (Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi)
xxx, dr., SpOG-KFM (Spesialis Obstetri Ginekologi Konsultan Feto-Maternal)
zzz, dr., SpPD-KHOM (Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik)
zzz., dr., SpAn-KIC (Spesialis Anesthesi Konsultan Intensive Care)
zzz, dr., SpPD-KAI (Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Immunologi)
zzz, dr., SpPK-KH (Spesialis Patologi Klinik Konsultan Hematologi)
zzz., dr., SpPD-KGer (Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatri)

Yang agak lain, pada bidang kesehatan anak, seolah-olah merupakan "kedokteran dalam lingkup kecil", sehingga ada dr., SpAK (Spesialis Anak Konsultan) dengan tambahan: Konsultan Jantung Anak, Ginjal Anak, Endokrin Anak, Syaraf Anak, Gizi dan Tumbuh Kembang Anak, Hepatologi Anak, Penyakit Infeksi Anak dan seterusnya. Hanya setahu saya, pada lingkup IDAI, penulisan Konsultan tertentu ini tidak dituliskan secara eksplisit, hanya ditulis sebagai "SpAK".

Mengapa ada yang sudah menjadi dokter (pendidikan profesi) tetapi juga menggunakan gelar MKes (pendidikan akademis)?

Seorang dokter selain mengikuti jenjang profesi lanjut menjadi spesialis/sub-spesialis juga bisa mengikuti pendidikan akademis S-2 atau S-3. Artinya dua-dua jurusan dijalani. Karena itu ada beberapa gelar yang sering:

1. MKes: Magister Kesehatan. Sama-sama "Magister" dalam negeri, sebenarnya ini masih mencakup banyak bidang peminatan. Misalnya: Kebijakan kesehatan, Manajemen pengelolaan obat, Manajemen administrasi RS (ada yang menggunakan gelar MARS), Manajemen kesehatan masyarakat, dan banyak lagi.

2. Ada yang sekolah di luar negeri, memperoleh gelar misalnya MMedSci (Master of Medical Science), ada juga MMed Paed (Master of Medical Paediatric), DTMH (Diploma in Tropical Medicine and Hygiene), dan banyak lagi.

Selanjutnya dokter juga bisa sampai ke jenjang S-3, dengan gelar "Dr." (Doktor) atau "PhD". Kalau di Jerman ditulis Dr. rer. Ada juga yang ditulis "Dr.Med" (Doctor in Medicine).

Selanjutnya, kalau dokter itu bekerja sebagai dosen di perguruan tinggi, akan ada saatnya bisa mencapai jenjang guru besar sebagai Professor (Prof).

Masih ada lagi. Bila aktivitas ilmiahnya tinggi, dokter juga bisa menjadi anggota dari suatu organisasi profesi international. Biasanya disebutkan sebagai "fellow of" Misalnya:

ICRP: International Community of Royal Pathologist
AAP: American Academy of Pediatric
AAI: Association of Allergy Immunology
ICS: International Community of Surgery

Karena itu, jangan heran kalau ada yang - bila ditulis lengkap - namanya:

Prof. Dr. zzz, MHA, dr., SpPD-KAI, FAAI

Perhatikan pula cara penempatan gelar. Hanya "Prof" dan "Dr" yang ditulis di depan nama, sedangkan gelar lain ditulis di belakang nama.

(Makin menarik bila ditambahi juga gelar/sebutan dari sumber lain: agama, keraton, marga, suku, dan sejenisnya).

Agar tidak menambah bingung, saya coba tuliskan beberapa gelar spesialisasi dokter:

SpA: Spesialis Anak
SpAn: Spesialis Anesthesi
SpAnd: Spesialis Andrologi (fertilitas laki-laki)

SpB: Spesialis Bedah
SpBA: Spesialis Bedah Anak
SpBD: Spesialis Bedah Digestif
SpBO: Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi (kadang ditulis SpOT)
SpBOnk: Spesialis Bedah Onkologi (tumor)
SpBP: Spesialis Bedah Plastik
SpBS: Spesialis Bedah Syaraf
SpBTKV: Spesialis Bedah Thoraks Kardiovaskuler
SpBU: Spesialis Bedah Urologi (kadang ditulis SpU: Spesialis Urologi)

SpF: Spesialis Forensik
SpFK: Spesialis Farmakologi Klinik
SpGK: Spesialis Gizi Klinik

SpJP: Spesialis Jantung dan Pembuluh darah
SpKK: Spesialis Kulit dan Kelamin
SpM: Spesialis Mata
SpMK: Spesialis Mikrobiologi Klinik

SpOG: Spesialis Obstetri dan Ginekologi
SpOG-KFM: SpOG-Konsultan Feto-Maternal (Janin dan Ibu Hamil)
SpOG-KFER: SpOG-Konsultan Fertilitas Endokrin dan Reproduksi
SpOG-KOnk: SpOG-Konsultan Onkologi

SpP: Spesialis Paru
SpPA: Spesialis Patologi Anatomi

SpPD:Spesialis Penyakit Dalam
SpPD-KHOM: SpPD Konsultan Hematologi Onkologi Medik
SpPD-KPTI: SpPD Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi
SpPD-KE: SpPD Konsultan Endokrinologi
SpPD-KGH: SpPD Konsultan Ginjal Hipertensi
SpPD-KGEH: SpPD Konsultan Gastro-Entero-Hepatologi
SpPD-KGer: SpPD Konsultan Geriatri (ketuaan)
SpPD-KR: SpPD Konsultan Rheumatologi
SpPD-KAI: SpPD Konsultan Alergi Immunologi

SpPK: Spesialis Patologi Klinik
SpR (pernah ditulis juga SpRad): Spesialis Radiologi
SpRM: Spesialis Rehabilitasi Medis
SpS: Spesialis Syaraf
SpTHT: Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan
Beberapa catatan tentang gelar dokter:
Sesuai aturan Mendikbud tersebut, maka sebenarnya tidak semua sarjana kedokteran (S.Ked) harus melanjutkan ke jenjang profesi. Lantas kemana? Bisa saja SKed kemudian sekolah S-2/S-3 dan bekerja sesuai bidang/kemampuannya tersebut. Misalnya:

1. Menempuh S2/S3 bidang Manajemen Kesehatan Masyarakat. Setelah lulus menjadi pejabat struktural di lingkup departemen kesehatan.
2. Menempuh S2/S3 bidang ilmu biomedik, setelah lulus menjadi dosen di FK, peneliti biomedik atau bekerja profesional di perusahaan farmasi/obat.
3. Bahkan secara ekstrem, bisa saja SKed kemudian S2/S3 komunikasi, setelah lulus menjadi pengelola penerbitan media massa kesehatan.
4. Implikasi dari pengakuan - dan pembobotan - gelar sarjana kedokteran, mulai banyak "SKed" yang akhirnya menjadi manager bank, direktur perusahan asuransi, atau manajer jaringan toko asesoris mobil.

Catatan kedua. Karena gelar SKed itu juga diakui secara tersendiri dari gelar "dr". Maka seharusnya kita menulis lengkap misalnya: xxx, SKed., dr., SpA. Namun dalam praktek, bila telah bergelar "dr", maka secara inheren, dia pasti telah menyelesaikan dan mendapat gelar "SKed". Karena itu sering tidak dituliskan.

Catatan ketiga. Kadang muncul tudingan, betapa profesi dokter itu di-anak emas-kan. Seorang pengacara tidak pernah ditulis sebagai "xxx, SH, pengacara" misalnya. Begitu juga profesi yang lain (guru misalnya). Yang agak sama mungkin apoteker karena ditulis sebagai "xxx, SSi, Apt."
Saya tidak mudah berbicara soal ini, karena kebetulan saya dokter, sehingga mudah dicurigai sebagai tidak obyektif. Saya hanya bisa mengatakan bahwa, bagi saya tidak masalah seandainya gelar dokter tidak ditulis eksplisit, bila memang itu tidak menimbulkan masalah.

Apa masalah yang mungkin ditimbulkan? Bila gelar "dokter" tidak ditulis eksplisit, betapa akan makin mudah orang melakukan tindakan penipuan sebagai "dokter palsu"? Tetapi, apapun semua kembali ke cara pandang kita.

Catatan ke-empat. Istilah "Ahli" hanya diberikan kepada lulusan pendidikan keterampilan (Diploma-III atau Diploma-IV). Misalnya:

Lulusan AKPER, AKBID: AMK (Ahli Madya Keperawatan)
Lulusan Diploma-III secara umum: AMd (Ahli Madya)
Lulusan Diploma-IV secara umum: A (Ahli)

Tetapi kalau sudah lulusan Fakultas Ilmu Keperawatan/Progam Studi Ilmu Keperawatan, gelarnya: SKp (Sarjana Keperawatan). Sampai saat ini kalau kebidanan, baru sampai tingkatan Diploma-IV.

Karena itu, jangan kita menyapa "dokter ahli kandungan" karena ini sebenarnya menurunkan derajat pengakuan profesinya.

Semoga tidak bingung lagi membaca papan nama dokter yang namanya bisa panjang sekali.

Dan terakhir, seperti sering kita baca di lembar undangan pernikahan:
mohon maaf bila ada kesalahan penulisan nama dan gelar.





----------------------------------------------------------------------------------
Gelar     Nama Kepanjangan Gelar     Semester
Sp.A     Spesialis Anak     8
Sp.An     Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi     7
Sp.And     Spesialis Andrologi     6
Sp.B     Spesialis Bedah     10
Sp.BA     Spesialis Bedah Anak     10
Sp.BM     Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial (dokter gigi)     10
Sp.BTKV     Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler     10
Sp.BP     Spesialis Bedah Plastik     10
Sp.BS     Spesialis Bedah Saraf     11
Sp.EM     Spesialis Kedaruratan Medik     8
Sp.F     Spesialis Kedokteran Forensik     6
Sp.FK     Spesialis Farmakologi Klinik     6
Sp.JP     Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah     10
Sp.KFR     Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi     10
Sp.KG     Spesialis Konservasi Gigi (dokter gigi)     10
Sp.KGA     Spesialis Kedokteran Gigi Anak (dokter gigi)     10
Sp.KJ     Spesialis Kedokteran Jiwa atau Psikiatri     8
Sp.KK     Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin     7
Sp.KN     Spesialis Kedokteran Nuklir     7
Sp.KO     Spesialis Kedokteran Olahraga     7
Sp.M     Spesialis Mata     7
Sp.MK     Spesialis Mikrobiologi Klinik     6
Sp.OG     Spesialis Obstetri & Ginekologi (kebidanan dan kandungan)     9
Sp.Ok     Spesialis Kedokteran Okupasi (kerja)     6
Sp.Onk.Rad     Spesialis Onkologi Radiasi     7
Sp.Ort     Spesialis Ortodonsia (perawatan maloklusi) (dokter gigi)     10
Sp.OT     Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi     9
Sp.P     Spesialis Paru (Pulmonologi)     7
Sp.Perio     Spesialis Periodonsia (jaringan gusi dan penyangga gigi) (dokter gigi)     10
Sp.PA     Spesialis Patologi Anatomi     6
Sp.PD     Spesialis Penyakit Dalam     9
Sp.PK     Spesialis Patologi Klinik     8
Sp.PM     Spesialis Penyakit Mulut (dokter gigi)     10
Sp.Pros     Spesialis Prostodonsia (restorasi rongga mulut) (dokter gigi)     10
Sp.Rad     Spesialis Radiologi     7
Sp.RM     Spesialis Rehabilitasi Medik     8
Sp.RKG     Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (dokter gigi)     10
Sp.S     Spesialis Saraf     8
Sp.THT-KL     Spesialis Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher     8
Sp.U     Spesialis Urologi     10
Sp.Ger     Spesialis Geriatri     9
Sub-spesialis / konsultan

Sebagian dokter spesialis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu subspesialis (Sp2), atau lebih dikenal sebagai konsultan. Pendidikan Sp2 ini dijalani selama 4 sampai 6 smester. Beberapa gelar yang ditambahkan:

    (K) diakhir gelar spesialisasi berarti Konsultan/Spesialis 2/Sub Spesialis, misalnya Sp.A (K) - artinya Spesialis Anak Konsultan
    KFER - "Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi" (biasanya dimiliki oleh spesialis kebidanan)
    KFM - "Konsultan Feto Maternal" (dimiliki oleh spesialis kebidanan-kandungan)
    Gelar yang bisa ditambahkan pada spesialis jantung dan spesialis bedah:
        FACC - "Fellow of the American College of Cardiologists"
        FACP - "Fellow of the American College of Physicians"
        FACS - "Fellow of the American College of Surgeons", menandakan anggota dari "American College of Surgeons"
        FESC - "Fellow of the European Society of Cardiology"
        FICS - "Fellow Of the International College Of Surgeon"
        FIHA - "Fellows Indonesian Heart Association"
    Tambahan gelar lainnya:
        DPM - "Doctor of Pediatric Medicine"
        FAAEM - "Fellow of the American Academy of Emergency Medicine"
        FAAFP - "Fellow of the American Academy of Family Physicians" spesialis di bidang "dokter keluarga"
        FACE - "Fellow of the American College of Endocrinology"
        FACEP - "Fellow of the American College of Emergency Physicians"
        FACFAS - "Fellow of the American College of Foot and Ankle Surgeons"
        FACOG - "Fellow of the American College of Obstetrics and Gynecologists"
        FCCP - "Fellow of the American College of Chest Physicians"

    Dalam ilmu penyakit dalam, terdapat 12 sub-spesialis, diantaranya:
        Alergi-Immunologi Klinik (Sp.PD-KAI)
        Gastroenterologi-Hepatologi (Sp.PD-KGEH)
        Geriatri (Sp.PD-KGer)
        Ginjal-Hipertensi (Sp.PD-KGH)
        Hematologi - Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM)
        Hepatologi (Sp.PD-KH)
        Kardiovaskular (Sp.PD-KKV)
        Endokrin-Metabolik-Diabetes(Sp.PD-KEMD)
        Psikosomatik (Sp.PD-KPsi)
        Pulmonologi (Sp.PD-KP)
        Reumatologi (Sp.PD-KR)
        Penyakit Tropik-Infeksi (Sp.PD-KPTI)

    Terdapat 14 sub-spesialis ilmu kesehatan anak, antara lain:
        Alergi Imunologi
        Endokrinologi
        Gastro-Hepatologi
        Hematologi Onkologi
        Infeksi & Pediatri Tropis
        Kardiologi
        Nefrologi
        Neurologi
        Nutrisi & Penyakit Metabolik
        Pediatri Gawat Darurat
        Pencitraan
        Perinatologi
        Respirologi
        Tumbuh Kembang Ped. Sosial

    Terdapat 9 sub-spesialis THT-KL, antara lain:
        Otologi
        Neurotologi
        Rinologi
        Laringo-Faringologi
        Onkologi Kepala Leher
        Plastik Rekonstruksi
        Bronkoesofagologi
        Alergi Imunologi
        THT Komunitas

    Sub-spesialis dalam bidang anestesiologi dan reanimasi, diantaranya:
        Perawatan Intensif/ICU (Sp.An-KIC)
        Anestesi Bedah Jantung, torax dan kardiovaskuler
        Klinik nyeri
        Regional analgesi
        Anestesi bedah saraf
        Anestesi pediatrik
        Anestesi bedah umum

    Sub-spesialis dalam bidang kulit dan kelamin, antara lain:
        Infeksi Menular Seksual, Herpes, Dermatosis, Bedah Kulit.

    Sub-spesialis dalam ilmu bedah, antara lain:
        Bedah Digestif (SpB.KBD)
        Bedah Onkologi (SpB(K)Onk)
        Bedah Plastik
        Bedah Anak
        Bedah Vaskuler
        Bedah Toraks dan Kardiovaskuler
        Bedah Urologi
        Bedah Saraf
        Bedah Ortopedi dan Traumatologi
        Bedah Umum

    Sub-spesialis dalam Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi (Paru) , antara lain:
        Infeksi
        Onkologi Toraks
        Asma dan PPOK
        Pulmonologi Intervensi dan Gawat Darurat Napas
        Faal Paru Klinik
        Paru Kerja dan Lingkungan
        Imunologik klinik

Gelar Magister

    M.Kes - Magister Kesehatan
    M.Ked - Magister Kedokteran
    M.Pd.Ked - Magister Pendidikan Kedokteran
    M.Kesja - Magister Kesehatan Kerja
    MMR - Magister Manajemen Rumahsakit
    MARS - Magister Administrasi Rumah Sakit
    MKK - Magister Kedokteran Kerja
    MKK - Magister Kedokteran Klinik
    M.Biomed - Master Ilmu Biomedik (Kedokteran Dasar)

Kamis, 12 Juli 2012

CARA MENJADI DOKTER CILIK

Dokter kecil adalah peserta didik yang ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan serta berperan aktif dalam kegiatan kesehatan yang diselenggarakan di sekolah. Peserta didik yang dapat menjadi dokter kecil harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
  • Berprestasi di kelas,
  • Berwatak pemimpin,
  • Bertanggung jawab,
  • Bersih,
  • Berperilaku sehat serta
  • Telah mendapatkan pelatihan dari petugas puskesmas/tim pembina UKS.
Kegiatan yang dilakukan oleh dokter kecil di antaranya adalah sebagai berikut :
  1. A. Mengamati kebersihan dan kesehatan pribadi
Memelihara kebersihan dan kesehatan pribadi adalah salah satu upaya pendidikan kesehatan yang di berikan kepada peserta didik di sekolah dan di rumah. Melalui peningkatan kebersihatn dan kesehatan pribadi di harapkan peserta didik dapat meningkatkan derajat kesehatannya menjadi lebih baik.
  1. Tujuan pendidikan kebersihan pribadi
-          Meningkatkan pengetahuan peserta didik mengenai masalah kebersihan dan hubungannya dengan kesehatan perseorangan,  kesehatan keluarga dan kesehatan masyarakat.
-          Mengubah sikap mental peserta didik ke arah positif yang akan mendorong mereka agar secara sadar mencintai kebersihan, berbuat dan berperilaku sesuai dengan prinsip hidup bersih dan sehta dalam kehidupan sehari-hari.
-          Meningkatkan keterampilan peserta didik yang akan memungkinkan mereka memiliki kemampuan untuk hidup bersih, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk kepentingan keluarga dan lingkungannya.
Dalam usaha peningkatan kesehatan, masalah kebiasaan hidup bersih, menyenangi kebersihan dan keserasian harus di tanamkan sejak dini, yaitu sejak dari kelas satu sekolah dasar, bahkan sejak taman kanak-kanak.
Upaya pertama dan yang paling utama agar seseorang dapat tetap dalam keadaan sehat adalah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri, bahkan agama sangat memperhatikan kesehatan pribadi antara lain dengan adanya aturan bersuci, makan dan minum serta adanya pengaturan dispensasi pelaksanaan ibadah bagi orang sakit. Upaya menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri sebenarnya bukanlah hal yang mudah namun bukan pula hal yang terlalu sulit untuk dilaksanakan.
  1. Memelihara kesehatan pribadi
Upaya memelihara kebersihan pribadi peserta didik tidak terlepas dari upaya pendidikan secara keseluruhan dan pendidikan kesehatan pada khususnya, karena menjaga kebesihan pribadi secara optimal, tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya penanaman sikap hidup bersih dan contoh teladan dari orang tua dan masyarakat sekitarnya. Pendidikan kesehatan adalah salah satu upaya pendidikan yang diberikan di sekolah dan lingkungan tempat tinggal. Adapun yang diharapkan dari kebersihan pribadi adalah agar peserta didik mengetahui akan manfaat dan pentingnya kebersihan pribadi dan mampu menerapkan perawatan kebersihan pribadi dalam upaya  peningkatan kesehatan pribadi.
“Kebersihan pangkal Kesehatan”. Slogan tersebut tidak dapat lagi kita pungkiri kebenarannya, oleh sebab itu hendaknya setiap orang selalu berupaya memelihara dan meningkatkan taraf kebersihan pribadinya, antara lain dengan cara :
  1. Membiasakan hidup bersih dan sehat
Kebiasaan yang baik atau buruk, biasanya terjadi tanpa disadari oleh yang memiliki kebiasaan tersebut. Hal ini di sebabkan karena kebiasaan adalah merupakan hal yang terbentuk dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga kebiasaan tersebut seolah-olah telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari orang-orang yang memilikinya.
Contoh kebiasaan negatif adalah (buruk), misalnya meludah atau membuang sampah sembarangan, menggigit – gigit jari  atau benda dan mengedip-ngedipkan mata. Sedangkan contoh kebiasaan yang positif (baik) misalnya teliti dalam memilih sesuatu, selalu tepat pada waktunya (tidur, bangun pagi, berangkat sekolah atau berolahraga) dan melakukan aktivitas jasmani secara teratur.  Kebiasaan yang telah terbentuk dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sangat sukar untuk diubah.
Mengingat peranan kebiasaan dalam kehidupan itu sangat besar, maka upaya untuk menanamkan sikap hidup bersih dan sehat itu sendiri mungin merupakan salah satu upaya pendidikan yang harus di laksanakan, baik di sekolahnya maupun di luar sekolah termasuk rumah tangga.
  1. Upaya mencegah penyakit
Sebagian besar penyakit telah diketahui penyebabnya, cara pencegahannya, penularan, perawatan bagi penderitanya, dan pengobatannya. Pengetahuan tersebut telah menyelamatkan dan memperpanjang hidup berjuta-juta manusia di dunia. Namun, keberhasilan tersebut tidak selalu dapat dicapai dengan mudah. Menderita atau mengidap suatu penyakit selalu identik dengan penderitaan dan sumber kerugian baik berupa waktu, uang maupun harta benda. Bahkan untuk orang yang lalai, penyakit yang sebenarnya dapat di hindari iti ternyata tanpa di sadari sudah terlanjur menjangkitinya. Akibat dari kelalaian itu, ia harus membayar mahal, bahkan mungkin dengan nyawanya sendiri.
Mencegah selalu lebih baik dan murah daripada mengobati. Oleh karena itu penting sekali mengusahakan agar setiap orang dapat berbuat dan melakukan usaha pencegahan, antara lain sebagai berikut :
  • Memelihara dan meningkatkan kebersihan, serta menjauhkan diri dari sumber penyakit sehingga terhindar dari penularan.
  • Memerikasa kesehatan diri pribadi secara teratur dalam jangka waktu tertentu, sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, misalnya dengan jalan pengebalan (vaksinasi/imunisasi) dan selalu makan makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan.
  • Meningkatkan dan memelihara tingkat kesegaran jasmani dengan cara berolahraga atau latihan fisik, berekreasi dan beristirahat secukupnya.
Langkah-langkah pencegahan diatas, di samping jauh lebih baik dari pada mengobati, juga jauh lebih murah, bahkan ada yang dapat dilakukan tanpa memerlukan biaya sama sekali, misalnya jogging atau lari pagi, dalam rangka meningkatkan dan memelihara tingkat kesegaran jasmani.
  1. Memelihara kesehatan pribadi
Peliharalah selalu kesehatan pribadi dengan sebaik-baiknya agar tubuh tetap sehat, mulai dari pemeliharaan kesehatan kulit, kuku, rambut, mata, hidung, telinga, mulut dan gigi serta pakaian.

-          Menjaga kesehatan kulit
Kulit memiliki peranan penting dalam menjaga dan memelihara kesehatan tubuh agar tetap sehat. Oleh sebab itu, kesehatan kulit harus selalu terjaga dengan baik. Cara membersihkan kulit secara keseluruhan umumnya dilakukan dengan mandi, karena mandi berguna untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan kulit, menghilangkan bau keringat, merangsang peredaran darah dan syaraf, serta mengembalikan kesegaran tubuh.
-          Memelihara kebersihan kuku
Kuku yang kotor dapat menjadi sarang penyakit yang selanjutnya dapat ditularkan kepada bagian tubuh yang lain. Oleh karena itu baik kuku jari tangan maupun jari kaki harus selalu di pelihara kebersihannya.
Ciri-ciri kuku yang sehat :
  • Kuku tumbuh dengan baik
  • Kuat
  • Bersih
  • Halus

-          Memelihara kebersihan rambut
Menjaga kebersihan atau pemeliharaan rambut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
  • Pencucian rambut
  • Pemangkasan dan penyisiran rambut
-          Memelihara kesehatan mata
Mata sebaiknya di bersihkan setiap hari. Karena kita selalu membutuhkan kesehatan mata untuk membaca di sekolah. Jika mata kita sakit, maka kita tidak bisa menikmati hidup dan tidak bisa bersekolah dengan baik. Jangan menggosok mata dengan tangan yang kotor, sapu tangan atau kain yang kotor atau kepunyaan orang lain. Sebaiknya bila sedang membaca pada tempat yang cukup terang dengan jarak antara mata dan objek yang di baca tidak kurang dari 30 cm. Di samping itu biasakan makan makanan yang banyak mengandung vitamin A.
-          Memakai pakaian yang bersih dan serasi
Kugunaan pakaian adalah untuk melindungi kulit dari kotoran yang berasal dari luar dan juga untuk membantu mengatur suhu tubuh. Disamping itu dapat pula mencegah bibit penyakit masuk kedalam tubuh misalnya cacing. Pakailah pakaian yang sesuai dengan ukuran tubuh. Pakaian hendaknya di ganti setiap habis mandi dan bila kotor atau basah karena keringat atau kena air hujan.
  1. B. Mengenali penyakit secara awal dan melakukan pengobatan secara sederhana
Seorang dokter kecil harus memiliki kemampuan untuk memahami jenis penyakit. Paling tidak gejala-gejala yang timbul akibat penyakit tersebut. Contohnya :
-          Diare
Diare adalah suatu gangguan perut yang sering dialami seseorang. Diare bisa timbul karena berbagai bentuk seperti memakan makanan yang bercampur dan tidak seimbang, makanan yang merangsang seperti acar, lotis atau sambal, atau dapat juga dikarenakan alergi suatu makanan dan minuman. Gejala-gejala yang ditimbulkan karena diare adalah :
  • Buang air yang terus menerus
  • Perut yang merasa mulas
  • Kurangnya cairan dalam tubuh seperti dehidrasi
-          Jerawat
Jerawat adalah gangguan kulit yang di tandai dengan tumbuhnya bintil-bintil kecil akibat tersumbatnya pori-pori kulit, yang sering membuat frustasi bagi para remaja. Tanda-tanda dan gejala-gejala yang di timbulkan oleh jerawat adalah :
  • Adanya komedo yang berwarna hitam maupun putih pada wajah
  • Berjerawat
  • Kista
Cara merawatnya adalah jangan menggaruk atau memencet jerawat karena dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan dapat menimbulkan bekas jerawat. Sebagian besar jerawat akan hilang dengan sendirinya. Cara yang paling praktis adalah dengan membersihkan wajah setiap hari dengan menggunakan sabun tetapi jangan menggunakan sabun cuci atau deterjen karena dapat membuat kulit panas dan akhirnya rusak.
-          Penyakit gondok (kekurangan iodium)
Kekuarangan iodium dapat mengakibatkan membesarnya kelenjar gondok, sehingga penyakit yang timbul akibat kekuarangan iodium disebut penyakit gondok. Penyakit ini dapat terjadi pada segala umur. Bahkan seorang ibu yang menderita penyakit gondok akan melahirkan bayi yang juga menderita kekurangan iodium. Jika tidak di obati, pada usia 1 tahun akan terjadi pembesaran padda kelenjar gondoknya. Gejala dan tanda-tandanya adalah :
  • Pembesaran kelenjar gondok
  • Kekurangan iodium
  • Kesehatan tubuh menurun
Pencegahan dengan pemberian iodium dalam bentuk garam yang di campur makanan sehingga mudah untuk mencerna atau penderita akan dengan mudah untuk mengkonsumsi.
-
  1. C. Memeriksa ketajaman penglihatan
Memeriksa ketajaman penglihatan mata yang di maksud adalah sejelas apakah seseorang melihat suatu benda. Cara pemerikasaan ini adalah dengan menggunakan kartu Snellen. Seseorang membaca huruf yang kian lama semakin kecil. Memiliki penglihatan (6/6) m berarti pada orang normal juga dapat melihat dengan jarak 6 meter.
Kartu Snellen
  1. D. Memeriksa kebersihan gigi dan mulut
Biasanya dengan membersihkan gigi berarti kita selalu membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan yang biasanya tertinggal di antara gigi atau pada gusi gigi. Antara gigi serta gusi ini harus lebih di perhatikan kebersihannya. Untuk membersihkan celah-celah antara gigi yang baik adalah dengan menggunakan benang gigi, setelah itu baru menyikat gigi.
Pada waktu menyikat atau menggosok gigi harus diingat bahwa arah penyikatan yang baik adalah dari gusi ke permukaan gigi, sehingga selain membersihkan gigi juga dapat melakukan pengurutan terhadap gusi. Karakteristik sikat gigi yang baik adalah yang bulu sikatnya tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak, permukaan bulu sikat gigi rata, kepala sikat gigi kecil dan tangkai sikat gigi lurus.

Berikut adalah 7 petunjuk penting yang dapat diungkapkan oleh tangan mengenai kesehatan manusia :

7 Kondisi Tangan Yang Menandakan Gejala Penyakit

Ternyata kondisi kesehatan seseorang bisa dilihat dari "Tangan" (organ tubuh yang paling aktif bergerak sepanjang hari).Cekidot nih.....
  1. Noda Merah pada Telapak Tangan
    Dalam jangka pendek, telapak tangan berwarna merah dapat disebabkan mencengkeram benda terlalu keras, terlalu lama mencuci tangan atau mengangkat teko yang masih panas.
    Pada ibu hamil, telapak tangan merah adalah kondisi yang normal karena aliran darah yang meningkat menyebabkan kemerahan pada perempuan. Tetapi jika telapak tangan tetap memerah untuk jangka waktu yang panjang, kondisi ini disebut eritema palmaris, yaitu tanda penyakit hati kronis (sirosis) dan penumpukan lemak pada hati.
    "Peradangan hati secara bertahap mengganggu kinerja hati sehingga hati tidak lagi mampu membuang limbah dari tubuh secara efisien," kata Blanchard. Hasilnya adalah kelebihan hormon-hormon yang pada gilirannya menyebabkan pembuluh darah di tangan dan kaki membesar sehingga dapat terlihat dari kulit.
    Jika hal ini terjadi, segera periksa ke dokter untuk mengevaluasi gejala lain penyakit hati seperti kaki dan perut bengkak, urat yang menonjol pada perut dan tubuh bagian atas, serta kelelahan. Tes yang paling umum untuk mengetahui kerusakan hati adalah mengukur jumlah bilirubin dan enzim hati.
  2. Panjang Jari
    Perbandingan panjang jari dapat memberitahu kemungkinan penyakit tertentu. Jari manis pria cenderung lebih panjang daripada jari telunjuknya, namun sebaliknya pada wanita. Wanita dengan pola 'maskulin' memiliki jari manis lebih panjang daripada jari telunjuknya dan dua kali lebih berisiko menderita osteoartritis, demikian menurut penelitian tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal Arthritis and Rheumatism.
    Penelitian ini menemukan bahwa osteoartritis lutut lebih umum ditemui pada pria dan wanita dengan jari manis yang lebih panjang, tetapi efeknya paling menonjol pada wanita. Jari telunjuk yang lebih panjang juga dikaitkan dengan tingginya risiko kanker payudara pada wanita dan risiko kanker prostat pada pria. Sebuah penelitian tahun 2010 menemukan bahwa laki-laki yang jari telunjuknya lebih panjang dari jari manis 33 persen lebih berisiko terserang kanker prostat.
    Para ilmuwan belum yakin mengapa, tetapi percaya bahwa panjang jari dipengaruhi oleh jumlah hormon testosteron dan estrogen di dalam rahim. Jari manis yang lebih panjang mengindikasikan paparan testosteron yang tinggi ketika dalam kandungan, sementara jari telunjuk yang lebih panjang menunjukkan paparan estrogen yang lebih tinggi. Karena estrogen adalah bahan bakar kanker payudara, jari telunjuk yang lebih panjang berkorelasi dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi. Pada pria, testosteron yang lebih banyak terkait risiko kanker prostat yang lebih tinggi.
    Wanita yang memiliki jari manis lebih panjang sebiknya waspada terhadap gejala lemah sendi, terutama di lutut. Pria yang berisiko tinggi terkena kanker prostat harus proaktif melakukan pengetesan kanker. Perempuan yang berisiko tinggi terserang kanker payudara sebaiknya menjalani mammogram atau menjadwalkan MRI. Beberapa peneliti percaya bahwa panjang jari sebaiknya digunakan sebagai kriteria untuk mencari tahu keberadaan kanker secara komprehensif. Namun gagasan ini masih diperdebatkan.
  3. Jari Bengkak
    Jari bengkak dapat terjadi karena penyebab sederhana seperti cuaca panas akan mengalami menstruasi, atau terlalu banyak makan makanan asin. Tetapi jika jari-jari terasa tebal dan kaku atau tidak muat dimasuki cincin setelah banyak minum atau mengurangi makanan asin, pembengkakan dapat jadi pertanda kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme).
    Ketika tiroid kurang aktif, hormon-hormon penting yang mengatur metabolisme dan menjaga fungsi tubuh dengan benar juga berkurang. Dan ketika metabolisme melambat, hasilnya adalah pertambahan berat badan dan pengumpulan air.
    "Salah satu tempat pertama yang dapat dilihat bahwa berlebihnya air adalah jari. Yang bersangkutan juga dapat merasakan jari-jari terasa kaku karena sulit ditekuk," kata Kenneth Blanchard, endokrinologi yang menulis 'What Your Doctor May Not Tell You About Hypothyroidism'.
    Mintalah kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan tiroid secara rutin dengan tes darah untuk mengukur tingkat thyroid-stimulating hormone atau TSH. Pastikan dokter menyadari pedoman skrining baru yang menyatakan bahwa tingkat TSH harus antara 0,3 dan 3,0.
  4. Kuku Pucat
    Dalam keadaan normal, kuku yang ditekan akan menjadi putih. Dan ketika tekanan dilepas, kuku berubah merah muda lagi. Jika kuku tetap putih lebih dari satu menit setelah ditekan atau terlihat pucat sepanjang waktu, bisa jadi pertanda anemia.
    Anemia atau kekurangan zat besi menyebabkan kuku pucat kerana tidak cukup terdapat sel darah merah yang beredar dalam aliran darah. Jika tidak diobati dari waktu ke waktu, kekurangan zat besi yang parah juga dapat menyebabkan kuku berbentuk sedikit cekung. Jika anemia adalah penyebab kuku pucat, garis tipis di bagian bawah kuku cenderung terlihat sangat pucat.
    "Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kelelahan. Gejala ini dapat diobati dengan cara meningkatkan asupan makanan yang kaya zat besi seperti seperti bayam, daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. Tetapi mungkin perlu mengkonsumsi suplemen zat besi juga," kata Blanchard.
    Jika zat besi menyebabkan masalah pencernaan, sebaiknya minum formula anti sembelit. Akan lebih baik jika mengkonsumsi vitamin C pada saat yang sama karena membantu penyerapan zat besi.

  5. Garis-garis Kecil Berwarna Merah di Bawah Kuku
    Garis-garis ini disebut sempalan perdarahan karena terlihat seperti serpihan kecil berwarna merah atau kecoklatan di bawah kuku. Ini dapat menjadi pertanda infeksi jantung atau darah. Seiring dengan arah pertumbuhan kuku, area ini menyerupai pecahan yang terjebak di bawah kuku. Serpihan perdarahan terjadi ketika gumpalan darah menghambat aliran darah dalam pembuluh kapiler kecil di bawah kuku. Gejala ini paling sering terjadi karena infeksi pada katup jantung yang disebut subacute bacterial endocarditis.
    Jika terdapat bintik-bintik merah di bawah kuku namun tidak pernah didiagnosis dengan masalah jantung, jangan panik. Kemungkinan besar ini disebabkan hal lain. Bisa jadi hanya luka pada tangan. Periksalah suhu tubuh untuk memastikan kemungkinan demam, sebab bacterial endocarditis biasanya disertai dengan demam ringan. Jika belum pernah diperiksa namun cemas tentang gejala-gejala ini, hubungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Dokter akan menjalankan serangkaian tes untuk mengevaluasi aliran darah di jantung.

  6. Ujung Jari yang Tebal dan Bulat
    Penebalan ujung jari bisa jadi tanda penyakit jantung atau paru-paru. Biasanya terlihat juga pembulatan kuku sehingga jari-jari terlihat melengkung ke bawah. Jika sistem peredaran darah dari jantung atau paru-paru terganggu, kadar oksigen dalam darah cenderung menurun. Seiring waktu, hal ini menyebabkan jaringan pada bantalan jari tumbuh, sehingga ujung jari tampak menonjol keluar.
    Jika jari-jari tangan dan kaki telah menebal, kemungkinan sudah terjadi gejala lain seperti sesak napas atau batuk kronis. Penebalan juga terjadi pada penyakit katup jantung yang menyebabkan kelelahan dan nyeri dada. Temui dokter untuk memeriksa jantung dan paru-paru secara menyeluruh.

  7. Ujung Jari Berwarna Biru
    Ujung jari berwarna abu-abu, kebiru-biruan, atau mati rasa dapat menjadi tanda gangguan sirkulasi yang dikenal sebagai penyakit Raynaud atau sindrom Raynaud. Sindrom Raynaud menyebabkan kejang mendadak sementara dalam pembuluh darah dan arteri. Arteri menyempit dan menyulitkan aliran darah ke tangan dan jari. Gejalanya adalah ujung jari mati rasa, semburat kebiruan, serta tangan terasa dingin.
    Sebanyak 5 - 10% orang dari populasi mengalami kondisi ini. Sindrom Raynaud lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria dan memburuk dalam cuaca dingin. Bisa juga disebabkan karena stres. Perubahan suhu mendadak, misalnya memegang es batu, dapat meyebabkan sindrom Raynaud. Pakailah sarung tangan jika pergi ke luar rumah dalam cuaca dingin, karena dingin merupakan salah satu pemicu utama sindrom Raynaud. Suhu di bawah 15 derajat Celcius sudah menjadi masalah bagi penderita sindrom Raynaud.
    Sangat penting untuk tidak mengabaikan gejala ini, karena serangan sindrom Raynaud dari waktu ke waktu dapat membatasi sirkulasi dan menyebabkan kerusakan jaringan.

Cara terbaik untuk mencegahnya adalah mengubah gaya hidup untuk menjaga sirkulasi darah tetap sehat. Merokok dan kafein dapat menyempitkan pembuluh darah. Berhentilah merokok dan kurangi kopi, teh, dan cola. Perbanyak latihan aerobik untuk meningkatkan denyut jantung dan membuat darah tetap terpompa.